Saturday, December 21, 2013

A day after the final exam finished

Gue baru bangun tidur. Baru aja shalat dzuhur dan baru aja dapet paket capdase dari abang-abang jne yang pusing muter-muter nyari rumah gue. Random? Jelas. Gue buka laptop dan tiba-tiba mikir........gue hidup buat apasih? Pertanyaan yang jujur saja akhir-akhir ini, entah kenapa, lebih sering mengusik. Pertanyaan yang sampai sekarang belum bisa gue temuin jawabannya, atau mungkin udah tapi gue yang belum bisa jadi kayak jawaban itu.

Gue capek, mumet sama hidup. Because somehow our life is connected to each other, suka atau nggak. Dan justru karena itu gue sering mempertanyakan hal di atas? Gue disini mau ngapain sih? Buat apa? Buat siapa? Mau jadi kayak gimana ke depannya? Apa cuma mau jadi anak UI yang biasa -biasa aja, yang dapet gelar sarjana dari UI terus yaudah kerja, mapan, hidup enak. Ya Allah, dulu gue ngerasa hidup dengan alur kayak gitu udah paling terjamin, udah paling enak, sampai tua juga cuma bakal ongkang-ongkang kaki terima duit pensiun and so on. Tapi, nggak, hati gue nggak bilang itu bener. Hati gue bilang gue harus do something. Harus bisa jadi bermanfaat buat orang lain, harus ikut andil dalam bikin negara ini ke arah yang lebih baik. Tapi gimana? Gimana caranya? Gue nggak tau. Gue masih buta disini. Buta di kampus yang bakal jadi rumah gue 3,5 tahun ke depan.

Gue nggak deket sama senior, bukan karena gue nggak mau ngedeketin, tapi karena gue juga nggak tau harus ngedeketinnya gimana. Gue bukan cewek populer di kampus, like i've never been before. Jadi ya yaudah. Gue disini ya sendiri. Berjuang sendiri. Mungkin ada beberapa temen yang deket sama gue, yang ngasih support kalo gue lagi down, ya tapi mereka nggak di kampus ini. That's why. Gue bingung. Setiap di kampus tuh gue kayak blank on sendiri. Yang lain punya urusannya masing masing which i think mereka juga gatau masa depan yang menanti mereka kayak gimana. I definitely know kalo kita harus live today because it makes our tomorrow ya tapi kan tetep aja yang namanya worries still exist. Gue harus tetep keep my self on the right track biar ke depannya bisa tetep bener. Jadi.......doain aja ya. Bismillahhirahmanirrahim :'''')
Share:

Sunday, December 8, 2013

Geography and its future

Guten Tag! I actually have a post in my draft but i don't think i'd be able to continue it right now because i'm in the middle of doing my additional english task but why i'm writing this then it's because this thing is flying around my mind all over again. So yeah, i'm gonna using bahasa in mixing english as well.

So, last night i was searching for my lecturers' profile for the sake of G-Days 6th Olympiad and i found a blog whose the owner is a graduated student of Geography UI. Being pushed by my curiosity, i read it. It's all okay in the beginning, till i got to the point which says that "lulusan geografi bakalan cuma jadi PNS atau tenaga GIS which means lo bakal stuck disitu aja all along karena jadi PNS itu mematikan pikiran." Si penulis ini rupanya juga PNS di salah satu kantor pemerintahan lah intinya, jadi surveyor gitu kalo nggak salah. Nah, yang bikin gue lebih kaget lagi, pas gue baca komen ada salah satu komen anon yang bilang "saya salah satu maba geografi ui. belum apa-apa saya udah baca yang kayak begini. jadi apa manfaatnya kita jadi lulusan geografi kalo kerjaanya bakalan cuma mematikan pola pikir aja? terus dimana letak pemikiran spasialnya?" dan waktu gue baca tanggal postnya......itu sekitar bulan agustus pertengahan. Yang artinya.......yang ngomong itu salah satu anak angkatan gue yang gue juga gatau siapa. So far, gue bengong doang pas baca karena si penulis awalnya cuma ngebahas kayak dosen-dosen yang inspiratif buat dia kayak Mas Arko, Mas Hafid, Pak Cholif, sama Bu Wid yang notabene gue kenal nama-nama itu juga karena ya mereka masih ada di geo. Dia kayak protes gitu tentang kerjaannya, about why in his job right now, there's no knowledge he got in college are used? so it's all useless? and so on.

Dia juga bilang kalo anak geo itu anak-anak buangan dari jurusan lain because well yeah, yang masuk ke geo emang rata-rata pilihan kedua atau lebih that's why dia juga awalnya males jadi anak geo. But as soon as he entered there, senior sama dosen-dosennya kayak nge blow-up tentang geo gitu (berlaku juga sampai sekarang) yang ngebuat dia akhirnya betah di geo. Tapi ya itu tadi, dia protes kenapa lulusan geo ui cuma bisa jadi PNS, tenaga GIS, atau paling dosen? Kerjaan yang menurut dia bahkan ga menggunakan analisis spasial sebagai dasarnya dan semacamnya lah.

Well, i personally think that gimanapun kerjaan lo nantinya, itu tergantung lo. Either you'll get a job with your major basic in college or not, itu tergantung juga. Buat gue sih, gimana cara lo ngejalaninnya aja, enjoy apa nggak. Toh, semua hal yang dijalanin dengan hati lapang itu bakal berakhir bahagia kan? Oke, mungkin ini cuma pikiran seorang maba yang masih terlalu naif akan dunia yang sebenarnya atau entah bagaimana, tapi at least, enjoy your today because you live for today, not for tomorrow or even yesterday. Because if you don't survive today, how can you live tomorrow? What yesterday means for you then? Sekali lagi buat gue......kuliah aja yang bener, kalo lo enjoy di jurusannya kenapa nggak? Urusan kerjaan mah urusan nanti. Toh kerjaan bakal dateng sendiri kalo lo bisa menghargai dan menikmati setiap tetes keringat yang jatuh waktu lo menuntut ilmu di bangku kuliah. Karena sehebat apapun profesinya, nggak akan berguna kalo lo nggak memberikan manfaat buat orang lain. Is it?

Share:

Sunday, December 1, 2013

7:07's post

Lagi-lagi, cuma sekadar tulisan kosong di antara lautan tulisan bermakna di bumi.

Aku bukan penulis hebat. Bukan pula seorang pendongeng yang dapat menceritakan semua ceritanya dengan baik; membawa pendengarnya masuk ke dalam dunia yang ia ceritakan, menghanyutkan. Aku hanya seorang pelajar biasa yang suka bercerita dalam tulisannya. Bercerita tentang teman-temannya, tentang mimpinya, tentang keluarganya; tentang dunianya. Dunia yang kadang terlalu kejam menampar seorang gadis kecil yang masih lugu di pinggiran kota. Aku hanya seorang penulis amatir, yang tidak tahu bagaimana caranya membangun sebuah plot agar bisa menciptakan epik baru. Pun tak tahu caranya membangun sebuah karakter kuat yang mempengaruhi pembacanya. Apalagi membuat parafrase sulit berjuta makna. Ah, dunia. Apakah aku harus mengikuti ratusan kursus menulis di luar sana agar jadi hebat?

Mimpi itu tentang menulis. Bukan sekadar menulis, tapi menulis dari hati. Tidak, aku tidak berminat untuk menulis novel roman remaja seperti Cindy, yang bukunya bahkan sudah terbit. Aku iri, jelas. Aku cuma ingin menulis agar perasaanku tenang karena semuanya tertumpah. Aku tahu bahwa aku juga bukan penulis blog yang terkenal karena blognya dikunjungi ribuan orang seperti Raditya Dika. Yang pada akhirnya terkenal se-antero Indonesia. Entahlah. Tapi menulis benar-benar membantu. Terlalu banyak mimpi yang ingin diwujudkan. Berdesak-desakkan dalam waktu yang sempit dan terbatas secara bersamaan. Meski aku juga tak tahu bagaimana realisasinya. Ah dunia, kenapa aku harus ada?

Tulisan itu bercerita. Karena tak semua hal dapat diungkapkan dengan kata-kata. Ada saat dimana aku bahkan tak mau bicara. Karena kata orang, lidah tidak bertulang. Lebih lentur daripada karet pun lebih tajam daripada pedang. Kata-kata yang sudah terucap pasti membekas di hati, tak bisa ditarik lagi. Bahkan untuk hal sepele sekalipun. Sebenarnya, itu salah satu sebab kenapa menulis bisa menjadi perantara lain. Ketika aku menulis, perasaanku tergambar di depan mata. Masih bisa kubaca dan kupertimbangkan ulang sebelum disampaikan. Tapi bicara? Tidak. Ketika kata-kata terucap, kamu mengayunkan pedangmu kepada orang lain. Entah mengenainya atau tidak, itu tergantung kamu. Dan dengannya, kamu akan mempunyai teman atau malah musuh baru. Ah dunia, kenapa kamu selalu punya dua sisi berbeda?

Jujur saja, aku lelah. Lelah mengejar mimpi yang ujungnya saja bahkan belum terlihat. Lelah mencari cara untuk sampai kesana. Atau karena mungkin ini masih awal. Awal segalanya. Awal jalan menuju mimpi-mimpi itu; mimpi-mimpi yang mungkin terlihat tak lazim untuk orang kebanyakan, namun tetap akan diperjuangkan. Karena mimpi itu, sepenuhnya tentang cinta. Cinta akan sesuatu yang membuat hati bahagia bila bersua, meski tak mudah menggapainya.
Share:

Tuesday, October 29, 2013

The afternoon, D-1 the last mid-term tests

Mau nangis. Hidup gue udah makin nggak jelas. Nggak ngerti kenapa gue harus nginjek step ini. Nggak ngerti kenapa gue ada disini. No matter how serious my sister said that i deserve to be here, gue tetep nggak ngerti. Gue nggak ngerti kenapa temen-temen gue kayak gitu. Gue nggak ngerti kenapa gue nggak bisa ngerjain uts alin gue kemarin. Gue nggak ngerti gimana cara gue ngerjain fisdas sama kimdas gue besok kalo gini caranya. Bukan, bukan gue nggak ngerti apa-apa sama yang diajarin dosennya. Tapi karena ini mirip sama SMA dan well high school is much better, far far much better, for sure. Ini kayak pertarungan hati sama pikiran. Gue tau gue pernah diajarin ini waktu SMA, tapi kenapa soalnya beda? Apa kapasitas otak gue juga udah beda? Terus gue harus gimana? Harus apa? Gue nggak bisa kayak temen-temen gue yang diem-diem jago ngerjain ini dan itu. Mungkin, gue udah terlalu sering nginjek kampus sampai gue.....diem-diem udah ngerasa bosen. Bosen balik ke rutinitas yang itu-itu doang. Bosen balik ke jalan-jalan yang sama yang tiap hari gue lewatin. Ketemu orang-orang yang diem-diem gue benci, orang-orang yang mengaku sebagai "teman" tapi tetap saja bukan. Orang-orang culas, yang diam-diam mengeruk keuntungan dari yang lain. Juga orang-orang yang dari luar tampak terlihat suci dan terjaga segala tutur kata juga sikapnya, mungkin juga hatinya, karena jilbab panjangnya. Orang-orang yang diam-diam membuat iri tapi juga tidak. Tidak karena yah, mugkin belum siap atau mungkin tidak mau. Ah, hidup. Kalau begini terus, bukankah hati orang bisa mati? Lantas kenapa tak berhenti membentuk lingkaran setan yang mengikat ini? Sahabat? Ah, memangnya mereka masih ada? Memangnya mereka masih peduli? Memangnya mereka punya cukup waktu untuk sekedar mendengar keluhan tak penting seorang mahasiswi baru yang tak bisa beradaptasi dengan baik dengan lingkungannya? Bahkan, diri gue sendiri aja udah nggak yakin gue masih punya sahabat. Bokap? Nyokap? Busy with all their school stuffs. Aqih? Gausah ditanya. Paling siapa sih, Fani yang bisa gue bagiin cerita, gue tumpahin kekesalan tentang temen-temen kampus juga keadaan yang maksa gue bertahan. Tapi dia, juga sibuk survive sama ipanya. Bilang dia nggak bisa sama semua pelajaran ipanya dan bilang kalo gue bisa dan ada bakat di ipa. Padahal? Nothing. Pure efforts sama doa doang. Jadi kalo gue cerita paling dia cuma "hm-hm" aja responnya. Good enough buat jadi listener. Gue capek. Capek nggak ada yang berdiri di sebelah gue kalo lagi kayak gini. Capek sendirian terus. Bahkan temen terdeket gue di kampus juga gitu. Minta gue ajarin ini ajarin itu kayak gue ngerti segalanya. Gue tau, sebenernya jauh di dalam hati kita nggak klop, cuma aja udah terlanjur deket. And we let it be. Ini yang bikin gue nangis kenceng waktu nonton School 2013. Iya, itu cuma sekedar drama. Tapi maknanya? Gue iri. Iri sama Nam Soon yang punya temen kayak Heung Soo. Temen yang udah lo ancurin mimpi terbesarnya, tapi diem-diem kangen lo. Meski waktu  ketemu masih marah, tapi dia berusaha make up pertemanan lo. Karena apa? Sayangnya dia ke lo jauh lebih besar dibanding mimpinya dia yang lo ancurin. Iri sama Jung Ho, anak nakal broken home yang selalu punya Il Hoon sama I Kyung, dua orang yang selalu sama dia no matter what happens. Biarpun Jung Ho bikin masalah segede apapun, mereka tetep bantuin. Apa gue nggak bisa punya temen yang kayak gitu? Apa gue nggak bisa masih punya hati di waktu kuliah? Apa gue harus tetep jadi robot kayak gini? Yang tiap hari kerjaannya bolak-balik jakarta-depok-jakarta dan pulang ke rumah cuma buat tidur? Apa karena gue gendut? Gue nggak cantik? Gue nggak pinter? Dan karena gue nggak cukup alim buat disebut sholihah makanya gue nggak bisa punya temen kayak gitu? Mungkin dari kemarin langit nangis buat gue. Nangis liat gue yang kasian, nggak bisa apa-apa, sok kuat padahal lemah, sok bisa sendiri padahal nggak. Nangis liat orang-orang yang nggak cukup peka sama orang-orang di sekelilingnya karena tertutupi urusannya sendiri. Bukan, bukan gue nggak ngerasa cukup punya Allah. Cukup, lebih banget malah. Tapi, seseorang juga butuh orang lain untuk berbagi kan? Kadang, kalo kayak gini gue mikir, apa gue kurang bersyukur sama Allah atau gimana, gue nggak tau. Hidup emang lucu dan ngebingungin. Stay confused and just be thankful, tho it hurts you a lot.
Share:

Sunday, September 22, 2013

Saturday Night's Midnight

HAI! Long time no write here isn't it? Hahaha iya jadi ceritanya udah kuliah terus sibuk.....ospek. Wks. Iya, ospek. Bahkan ospek jurusan juga belom kelar :| terus ceritanya kangen nulis blog kan tapi mau ditunda dulu sampe nanti selesai ospek but i can't resist the urge to write here anymore so yeah deeply sorry for those who take this as rubbish :/

Jadi.......gue masih ngerjain peer alin malam ini. Masih setia begadang kayak waktu SMA, bahkan mecahin rekor nggak tidur waktu ospek fakultas hari pertama. Masih setia sama cemilan-cemilan dan buku-buku yang berserakan di kamar. All seems the same but not one thing, yes fangirling. Hehehe lucu aja kalo sekarang gue udah lebih kalem di kampus, nggak suka ngomongin korea lagi sama temen-temen. Udah jarang on spazz acc, jarang stay up all night just to watch and chat with tlist, jarang update info mereka-mereka. Mungkin, ini awalnya. Mungkin, ini jalannya gue keluar dari jerat-jerat erat ini. Mungkin juga, ini cara gue lepas dari bayang-bayang k-pop. Entahlah. Bisa juga faktor nggak ada anak yang bisa diajak fangirling bareng, i mean k-pop fans are so many in my college but there's none like tlist especially tetelis :"
Soal college life....gue banyak belajar disana. Apalagi jurusan gue, geografi, well known as the most solid majoring of all in mipa. Anak seangkatan gue bareng-bareng kemana-mana karena kita emang diajarin buat kayak gitu. Well, not all of them are nice but some are. I found a new family formed, semoga aja gue nggak salah persepsi. Selain itu.....mungkin college life ada biar gue ngelupain anak-anak exo yang bikin gue terlalu delusional. Yang bikin gue selalu mikir can you be mine lol nggak deng gue mikir apa gue bisa punya pacar kayak kalian but it all answered by kak zee's tweet last night.

Gue nggak tahu kenapa tapi itu stabbing heart abis. Kak zee bilang, we have to look for such a noble and sincere love, not only based on physical characteristics and lust. So yeah.....we have to stop dreaming to be with exo because we don't even know them so that we don't also know how they treat people and so on. Kita bahkan beda keyakinan. And well, gue udah tahu dan sadar banget itu dari awal. Kak zee juga bilang, jangan pacaran. Karena bahkan yang ta'aruf aja ada yang modus. Bilangnya ta'aruf, tapi tetep ciuman gitu-gitu. Ya......gue nggak pernah pacaran sih jadi ya gatau. Dan karena kak zee udah ngasih warning biar nggak pacaran, gue makin bersyukur karena gue nggak pernah pacaran.

Ngomong-ngomong soal pacaran, tbh i have such a huge curiosity for how it feels to have a boyfriend. Penasaran banget sampe mau pacaran sekaliiii aja. Tapi setiap kayak gitu, gue pasti inget prinsip kalo gue mau nunggu yang halal. Seseorang yang udah jadi mahram dan halal buat gue. Idk whether this is just a comforter sentence or what tapi ya gue ngerasanya gitu. I admit it, gue suka nyubit atau nabok tangan cowok temen gue, tos, jabat tangan, atau apalah pokoknya skinship tapi nggak pernah pake rasa. Kalo udah ada rasa, gue malah cenderung diem dan nggak akan ngelakuin skinship lagi. Masalahnya......gue ngerasa kayak "i'm not supposed to have any boyfriend because i'm ugly and fat and not smart enough and not solehah so what things that i could be proud of". Ya abis keliatannya emang kayak gitu terus gimana :| but i'm sure Allah get me the best  for my future imam hehehe :'3 aamiinnnn

Dan errrrr gatau sih. But seems i'll fall in love so easily in college. Seriusan gatau kenapa. Udah lumayan lama juga ya nggak punya orang yang disukain gara-gara sj-exo hahaha. Anyway, i have a senior named syarif. Gatau kenapa gue mau cerita dia tapi.......dia banyak fansnya. Nope, not because he's handsome or rich but because his extra fucking care to others. Dia ketua angkatan geo 2011, jadi komdis buat angkatan gue, galak banget suaranya kenceng tapi aslinya..........baik banget :" idk what beamed from him but he has something others don't. I feel it. Mungkin karena kebaikannya atau apa gue juga nggak ngerti. Dan gue kayaknya ikutan ngefans wkwkwk soalnya gue melting sama sifat care nya dia ._. jadi ceritanya waktu kemaren eval, ada makhluk2 yg ngerasa terganggu gitu and they appeared on their real form. Salah satu panitia medis bisa liat dan langsung nangis takut. Kak syarif langsung buru-buru nyamperin dan meluk temennya T_T terus temen gue kan sesek nafas di tengah jalan, temen gue yang liat langsung reflek teriak medis, medisnya belom dateng kak syarif malah udah loncat duluan nyamperin temen gue huhuhu monang ;~; keren banget bayangin kayak gitu TAT

Ah, udahan dulu ya. Kapan-kapan cerita lagi. Mau ngelanjutin alin dulu hehehe babay!
Share:

Tuesday, July 9, 2013

Hijab and Me

Halo! 1st night of tarawih and i got my period. Sigh. Tapi bukan itu yang mau gue bahas sekarang. Ini cuma soal gaya hidup dan prinsip.

Hijab. Hijab itu kan artinya penghalang. Penghalang pandangan mata orang. Jadi ya sebenernya kalo cuma kerudung (apalagi yang gaul) itu dibilang hijab ya nggak tepat juga. Toh kalo ada cewek cuma pake kerudung belum tentu bawahnya tertutup kan? Bisa aja dia pake pressed-body jeans and t-shirt. Jadi hijab yang bener itu yang kayak gimana? Sebenernya sih yang nutupin semua badan dan nggak ketat (jadi nggak memperlihatkan bentuk tubuh) aja udah cukup. Inget kan di Al-Qur'an ada ayat kayak gini: 

  • “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali yang biasa nampak.” (An-Nuur: 31)
  • “Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Al Ahzab :59).

Cuma sekarang gini ya. Zaman berubah. Arus modernisasi juga makin mewabah. Bahkan sekarang, orang yang pake gamis panjang dan kerudung lebar serta cadar aja dibilang teroris. Padahal? Ya emang itu yang bener. Nggak usahlah pake cadar, yang cuma pake kerudung lebar sama gamis aja dibilang sok suci, anak rohis banget lah, dan banyak macem sebutannya. Prihatin? Jelas. Kenapa sih orang-orang nggak bisa dibuka sedikit matanya? Cobalah dilihat dari banyak sudut, jangan asal men-judge aja. Katanya orang intelek, tapi omongannya kayak orang nggak berpendidikan. Itu soal prinsip. Selama orang-orang itu nggak mengganggu kehidupan yang lain, toh mereka nggak layak buat dikucilkan kan?

Gue disini tujuannya bukan menggurui atau apalah. Ini cuma blog pribadi yang isinya cerita-cerita yang dipandang dari sudut pandang gue. Masalah hijab ini bukan masalah siapa atau gimana, bukan masalah gue nilai lo bener pake hijabnya atau nggak, tapi ini soal gue. Because well, gue salah satu dari sekian banyak muslimah yang pake itu. Dan ya, gue ngerasa.........beda. Beda karena gue masih aja pake kerudung yang tiap acara modelnya masih gitu-gitu aja. Dimodelin nggak, diapa-apain juga nggak. Bohong kalo bilang gue nggak mau tampil beda sekali-kali. Gue juga mau, tbh. Cuma ya gimana. Setiap lihat hasil kreasi kerudung pasti jadinya pendek, cuma bisa nutupin leher doang. Gue nggak nyaman sama yang kayak gitu. Ya secara setiap kerudung yang gue pake harus nutupin dada.

Pernah waktu perpisahan kelas 11 gue salah bawa kerudung. Yang gue bawa kerudung yang buat dijadiin rangkapan kalo kerudung yg mau dipake tipis, terus cuma nutupin leher lebih kebawah sedikit. Alhasil gue panik setengah mati waktu itu, sampe-sampe gue mau diem di kamar aja dan nggak mau keluar kamar. But finally gue keluar kamar juga setelah dibujuk-bujuk, setelah diam-diam gue janji gamau pake kerudung sependek itu lagi. Berdosa banget deh rasanya, nggak nyaman banget. Kayak pake kerudung tapi nggak pake gimana sih karena saking pendeknya. Kesel kan.

Ya sekali lagi, ini soal prinsip. Prinsip gue ya, kerudung harus nutup dada. Gue cuma risih aja sih liat orang yang pake kerudung tapi cuma seleher atau malah terawang, rambutnya keliatan kemana-mana. Gue cuma mikir yang "niat nggak sih pake kerudung? mendingan gausah pake sih daripada kayak gitu." Ini murni pendapat gue. Toh perintah di Al-Qur'an juga yang kayak gue kutip di atas kan. Sampai dada. Ya kalo misalnya cuma sampai nutup leher atau terawang sih, setengah-setengah banget kan? Tapi ya gue sih berdoa aja supaya yang udah dapet hidayah pake hijab ya makin baik lagi, termasuk gue. Aamiin. Next time, kalo ada yang bisa kreasiin jilbab tapi tetep nutup dada gue mau dong ;3
Share:

Saturday, July 6, 2013

Another note in the morning

"Karena ketika ia jatuh cinta, ia bukan hanya sekedar menerima-tapi juga belajar merelakan"

Sebuah quote yang saya kutip entah dari mana -novel atau fanfic- yang berhasil menggelitik dan membuat saya tercenung sesaat pagi ini. Tidak, saya mungkin tidak sedang jatuh cinta secara harfiah tapi secara kiasan mungkin iya. Iya karena....someone i fell in love with is someone that lived too far -in case i wouldn't call it dreamland-till he seemed unreachable.

Jatuh cinta mungkin suatu hal yang dipandang tabu untuk dibicarakan secara terbuka dan tanpa tedeng aling-aling lainnya. Karena lagi-lagi ini menyangkut perasaan. Tidak ada yang tahu bagaimana perasaan seseorang kecuali si empunya perasaan itu sendiri. Bahkan tak jarang pula, si empunya perasaan malah bingung dengan perasaannya.

Ya, ketika seseorang benar-benar jatuh cinta, ia bukan hanya sekedar menerima-menerima perasaannya yang terbalas-tapi juga harus merelakan. Merelakan waktunya yang tak lagi dipikirkan hanya untuk dirinya sendiri atau mungkin juga.........merelakan yang dicintainya pergi. Entah karena saatnya yang belum tepat atau mungkin dia bukanlah orang yang tepat. Seperti banyak orang bilang bahwa cinta tak harus memiliki, seperti itu pulalah cinta itu seharusnya berlaku. Tidak bersifat mengikat dan memaksa. Yang paling penting.......mampu membuat kita bahagia. Ya, sesederhana itu.

Ketika jatuh cinta dan yang dicintai itu pergi, belajarlah menerima dengan ikhlas. Belajarlah merelakan. Karena proses itu akan mendewasakan diri. Dan ya, karena hidup itu belajar. Belajar berbagi, meski setengah hati. Belajar ikhlas, meski tak rela. Tapi percayalah, bahwa pelan tapi pasti akan terasa manfaatnya.

Jika ditanya apa saya sudah bisa seperti yang saya tulis di atas, jawabannya belum. Saya menulis justru karena saya masih belajar. Belajar di kehidupan fana yang terus berjalan dan menempa masing-masing individunya.
Share:

Friday, July 5, 2013

Orientasi Belajar Mahasiswa 2

Hi! This is the 2nd part of my learning orientation in college. Lol i know this is so late because it had been end on June 27 but still i wanna write some~

Like another classic story, a communal of strangers would always feel comfortable and hard to leave when it's getting closer to the end. And yes, it occured in this communal too. Our last class was a psychology class with Kak Dian and Kak Mila, both are magister students, we talked about communication, empathy and learning in group. Not like our first psychology class we had before, this class seemed to have made unison that i didn't even know when it formed. Or perhaps each of us has realized that "this is our last class, our last day being together, so yeah, let's have fun!". We discussed and had more laugh than before that day like any burden or any wall ever exist between us. Till a friend named Ancha, he's in my group that time, stood up and announced that we're gonna make such a paper with our personal data there. So then we still could gather and contact each other anytime. And for the latest activity in that class, we had "snow ball" game. It's a game where each of us torn an empty paper to be rolled and going to another person. The person who received the paper, should write whatever she/he thinks about the person with the name written in it. Xixixi it's fun tho! 

Six days with them had taught me how i should improve my making friends skill again and again, hahaha. Not because i had such a problem in communicating with people i don't ever know, but because i'm still a kind of person who judged people from the first impression they made to me. Bad? Yes, but i'm trying to lessen it anyway. However, i'll miss you! Thanks for those precious six days♥
Share:

Tuesday, June 25, 2013

Orientasi Belajar Mahasiswa

Privyet! Long time no write in english, right? Hahaha, so this is it.

Have spent some days in college for new students' learning orientation, me successfully have been making friends. Yay! Not so success as i said tbh, but at least i know their name all. This is not interesting at all,yet i just wanna write some. Sigh. I beg your sorry. Since i also don't know what to write.

So yeah, there are more than 30 persons in my class, boys and girls. Ofc, no need to tell eh? Lol. We made group, discussed, did presentation, and got being shuffled in the next day. Again and again. Gaaah, sounds boring? It does, for some classes. But we had fun too! We did some games sometimes, but still, discussing is the ultimate thing to do. Haaaah, do they really know how much i hate being gathered with strangers? I mean it would always be ended up with awkward feeling.

Does this post look like another child's experience essay? Lmao i do fucking know it. So sorry and see ya on the next post!


Share:

Friday, June 14, 2013

The Next Stop: Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Geography Department, University of Indonesia

Hai! Setelah perjuangan panjang buat UN, ternyata masih menunggu perjuangan perjuangan lainnya. Yes, because life is full of struggle and that's why it's worth it. And well, perjuangan memang akan selalu diganjar setimpal. At least, that's how i think it works.

So, yep. Gue diterima di Geografi UI, kayak yang selama ini gue pengenin. Alhamdulillah wa syukurillah deh, all praises belong to the only almighty God, Allah SWT. Karena toh semua usaha dan doa-doa gue akhirnya dijawab menyenangkan seperti ini. Nggak lepas dari doa keluarga sama temen-temen gue juga sih ehehe thankyou guys ilu♥

Dan ya, ini dunia gue yang baru. Ibarat ladang, ini ladang yang masih kosong dan siap digarap buat ditanamin macem-macem. Mau itu sayuran atau buah-buahan, atau malah sesuatu yang membawa kehancuran buat umat manusia. Ya, sedalam itu makna dunia baru ini. Sebuah dunia yang sangat asing, dimana lo bakal ngeliat masalah dari sudut pandang lain. Sebuah dunia dimana seseorang bisa menemukan jati dirinya. Sebuah dunia dimana individualitas dijunjung tinggi; jangan harap lo bisa kayak SMP/SMA yang masih nge-geng, main sama yang ini-ini mulu, labrak-labrakan hahaha udah gak bisa lagi. Or well, itu yang dibilang senior-senior gue.

Disamping itu semua sih, masuk FMIPA sebenernya emang nggak se-prestige jurusan-jurusan lain di UI, malah cenderung dipandang sebelah mata. Perlu bukti? Coba aja bandingin reaksi orang yang tau kerabatnya keterima di FMIPA sama di FT. Pay attention to their eyes, which one make theirs shine brighter? The latter, ofc. Ya karena itu tadi, prestige. Gengsi. Ada sejumput rasa kagum sekaligus iri yang muncul ketika mendengar seseorang mendapatkan jurusan dengan prestige tinggi. Bener kan? Nggak munafik lah, gue juga. Gue terus terang aja sebenernya iri denger temen-temen gue dapet Akuntansi, Komunikasi, Teknik Industri, Teknik Elektro di UI. The most wanted majors gitu loh, siapa juga yang nggak pengen. But well, i have to slap my ass to realize this more and more; none of those wanted majors are my fields. Bukan ladang gue, bukan passion gue. Ngapain juga sih nurutin yang bukan passion lo, gitu kan? Lo kuliah kan nggak cuma ngandelin prestige lo doang? Ibaratnya kalo lo cuma ngandelin prestige without passion and struggle ya sama aja bohong. Means nothing. Emang lo bisa ngikutin mata kuliahnya kalo nggak suka? Well then, kalo dipaksa emang pasti bisa. Otak manusia kan diciptain sempurna. Nah sekarang tanya, lo nikmatin apa nggak? Lo nggak sebentar men belajar itu, 4 tahun belajar materi yang sama, lebih mendalami lagi dan lagi, lo kuat kalo kuliah tanpa nikmatin itu? Tanpa hati, tanpa rasa suka. Do believe your heart lah.

Berangkat dari semua itu, ya disinilah gue, jadi anak geografi yang walaupun dipandang sebelah mata tapi bakalan tetep berusaha nunjukkin kalo ini pilihan gue dan gue bertanggung jawab atas itu. Walaupun banyak temen-temen gue anak ips yang jatuhin mental karena bilang geografi itu susah, and i replied them with just a bit smile (or even such a kinda smirk idk) lol, affirming my azzam in silence hehehe. Bakalan tetep nunjukkin, gue bisa banggain Allah, ayah-ibu, dan keluarga gue. Walaupun yah, gue sebenernya takut ayah sama ibu nggak cukup bangga karena gue (cuma) masuk geografi :( and i'm just a big coward to ask them out. siGh. Maafin aku ya Yah, Bu, karena nggak masuk jurusan dan fakultas favorit kayak temen aku yang lain. Maafin karena udah banyak ngecewain kalian. Makasih atas semua kerja keras dan kasih sayangnya selama ini. Muah love you both♥

And yep, bismillahirrahmanirrahim, in the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful, a new journey starts here! Allah, please bless me during this journey :') aamiin :3
Share:

Wednesday, May 8, 2013

Random Part 3

Selamat pagi! Entah ini bakal jadi posting dengan judul random yang keberapa karena gue bener-bener gatau mau ngasih judul apa. Perasaan lagi kacau banget. Mixed feeling. Bosan, khawatir, tapi juga excited. Ibarat seniman, mungkin ini bakal jadi lukisan abstrak. Lukisan yang mungkin cuma bisa diketahui maknanya sama orang yang ngelukis. Atau oleh mereka yang sudah lama berkecimpung di dunia seni, yang mengerti arti dari setiap guratan yang ditorehkan sang pelukis, meski mungkin hanya sebuah garis pendek yang terlihat tak berarti di antara mata yang tak jeli.

Lagi-lagi urusan perasaan. Hal abstrak yang sederhana namun rumit. Tak terlihat, tapi terasa. Hal yang mampu memporak-porandakan dunia. Benar-benar tak dapat diabaikan meski hanya sekejap. Ah manusia. Mari tengok bagaimana sejarah mengabadikan kisah Ali RA dan Fatimah RA yang rela menahan perasaan cintanya satu sama lain hanya karena Allah, hanya karena tak mau berbuat dosa. Lihat bagaimana Fir'aun begitu bernafsu untuk membunuh semua anak laki-laki yang lahir di Mesir hanya karena merasa kekuasaannya takut tersaingi. Juga bagaimana perasaan seorang ibu pada zaman Nabi Sulaiman AS yang dengan berat hati memilih untuk merelakan anaknya diambil oleh wanita lain yang mengaku sebagai ibunya, daripada memilih anaknya dibunuh di depan matanya sendiri.

Ya, perasaan. Kalau mau melihat lebih jeli, memang perasaan lah yang memegang kendali diri. Perasaan yang timbul dari setiap kejadian yang dialami, akan mengakibatkan efek domino. Ketika pada suatu waktu seseorang berbahagia, dia akan melakukan segala aktivitas setelahnya dengan riang gembira. Hingga seseorang/suatu peristiwa mengubah perasaannya. Percaya atau tidak, perasaan memang tak pernah bisa berbohong. Karena ya, ia berhubungan dengan hati nurani setiap pribadi.

Well, life is struggle. You have to put your best effort to win. Up and down is your daily meal. But never ever ignore your heart. Because it's keeping you alive. It's keeping your senses in its place. It's keeping you to be in the right path, at least right for your self. And it's certainly keeping you close to whom all the praises belong.
Share:

Sunday, April 21, 2013

Meet up!

Holaaa! I'm back after the national exam xixixi doain bagus ya nilainya huhuhu :''' Key, hari ini gue gamau ngebahas itu. Sudah cukup semuanya berakhir sampai disini wkwkwk. Kali ini wa mau cerita soal meet up kemarin~~~

Nah jadi ceritanya gue sama anak-anak tlist akun sebelah tuh, @kyuxonized, mau ketemuan abis exam. Dan bener-bener abis exam hahaha kamis gue baru selesai ujian, sabtu kemarin langsung ketemu~ nggak ngerti lagi -_- kebetulan juga sabtu kemarin itu ada KCD di UI, calon kampus masa depan wa /aamiiinn/ yang gatau KCD apaan, KCD itu Korean Culture Day yang diadain sama FIB jurusan Sastra Korea nya UI. Rencananya sih yg mau ketemu itu kan gue, nesya, milla, seszi, yasmin, gaby, raisha, jei minus ibil, kak dinda sama rissa. Harus gue sebutin ga sih uname twitternya? Wkwkwk gausah lah ya.

Jadi dari malem sebelumnya pada ngomong-ngomong besok jadi apa nggak gitu deh, nah gue berangkat sama nesya kan berhubung gue deketnya sama nesya terus rumahnya juga deket wkwkwk si nesya sesumbar mau berangkat jam 7 dari rumah gara-gara nyokapnya mau pergi ke bekasi nah kan jadi bisa barengan tuh berangkat ke stasiunnya tapi sejak dia ngomong gitu gue udah bilang "yah nes besok pasti gue kesiangan seriusan deh." gue juga ga yakin dia bisa bangun pagi kan soalnya, sekolah aja telat mele -____- wkwkwk pokoknya dia janji mau telepon gue deh katanya buat bangunin gue jam 7 . Ternyata besoknya kita berangkat jam...........coba tebak hahaha jam 10~lalalala gue baru bangun jam setengah 9 pagi coba lo bayangin dong kesiangan banget kan. Gue panik langsung sms nesya bilang kalo gue baru bangun terus dia marah-marah katanya dia telepon gue 2 kali tapi hp gue ga aktif dan well hp gue emang mati since gue charge malemnya gara-gara baterai gue low kan yaudah. Tadinya kita berdua udah males-malesan deh tuh mau berangkat udah siang juga kan tapi akhirnya berangkat juga soalnya takut ditungguin. Lagian gimana gue nggak kesiangan kalo malemnya gue tidur jam setengah 3-an wkwkwk dan nesya juga sama cuma dia dibangunin emaknya duluan sih daripada gue~ lanjut. Gue sama nesya nyampe jam 11-an di stasiun ponkop dan tebak keretanya dateng jam berapa, setengah jam kemudian whusssshhh baju kita udah basah gara-gara kepanasan. Si milla bbm nesya, nanyain nesya ada dimana terus nesya bilang dia masih di stasiun deket rumahnya. Kata si milla "hah? jangan bercanda kak" gue ngakak bacanya wong kita beneran masih di stasiun dan bahkan belom naik kereta. Setengah jam kemudian, datenglah sang kereta dan naiklah gue sama nesya terus transit di manggarai. Lost banget gila hahaha langa longo kayak anak ilang kita berdua -__________- akhirnya lari-lari lah tuh kita beli tiket buat yg ke depok. Ada kereta yg dateng terus kita panik kata nesya itu kereta yg buat ke depok. Takutnya kereta yang berikutnya datengnya lama lagi kayak yang tadi. Well setelah beli tiket gue sama nesya sok-sok an liat jadwal kereta berikutnya tapi.....................we didn't get it at all. Gue sama nesya bener-bener ga ngerti cara baca jadwal keretanya wkwkwk norak banget ya. Tapi seriusan itu tulisannya piyik-piyik banget kayak semut. Yaudah akhirnya kita nyerah terus langsung masuk ke stasiun. Ada kereta lagi di jalur yg sama mau ke depok. Buru-buru tanya petugasnya katanya itu yg ke depok. Panik lagi, langsung lari ke keretanya abis takut pintunya keburu nutup. Fuuhhh luckily we're passed through hahaha. Di kereta si nesya nanya milla kita turun dimana terus kata milla turun di stasiun univ.Indonesia aja (((milla gatau stasiun yg lain selain stasiun UI buktinya dia bilang itu stasiun satu-satunya wkwkwk))) tapi gue bilang ke nesya kita turun di pocin aja soalnya lebih deket kalo acaranya di balairung. Yep turunlah gue di pocin dan ceritalah gue kalo pas hari jum'at ada mahasiswa FE UI yang ketabrak kereta disitu. Pas turun, gue sama nesya berusaha mencari bekas-bekas tabrakannya cuma tetep ga ketemu jadi yaudah lanjut terus ke balairung wkwkwk. Pas jalan, nesya bbm milla suruh keluar atau apa gitu biar ketemu kan nah kita berenti tuh di satu spot gara-gara nungguin milla bales bbm yang ternyata bbm nya ga deliv apa ga di read gue ga ngerti pokoknya gitu. Nah waktu gue nengok ke depan, gue nemuin orang yang mukanya mirip yasmin dan gue bilang ke nesya "nes kok gue daritadi liat orang yang mukanya mirip yasmin mulu ya." ((soalnya pas jalan ke stasiun ponkop gue juga nemuin yang mirip sama doi tapi gue mikir ya bukanlah ngapain yasmin disini)) terus kata si nesya "hah? yasmin mana nih? yasmin tl apa yasmin sekolah?" ((temen sekelas gue ada yang namanya yasmin juga sampe waktu itu dia pernah bengong waktu gue sama nesya marah-marah ke yasmin tlist gara-gara ngasih tau mnet countdown)) gue bilang "yasmin tl. tuh coba liat." berhubung gue sama nesya sama-sama ga pake kacamata ya gue menyipit-nyipitkan mata gue dong biar keliatan terus kata nesya "wah iya jah. iya bukan sih? coba lo samperin." kata gue "ogah ah ntar kalo salah gimana." nah si yasmin juga ngeliatin gue kan soalnya gue nunjuk-nunjuk dia terus tiba-tiba satu sosok di depannya yasmin balik badan dan gue bilang ke nesya "nes itu milla bukannya?" kata nesya "ah iya itu milla ayo samperin." pas udah nyamperin si yasmin cuma bengong doang liat kita sambil nanya "ini siapa sih?" asli mukanya polos banget gue mau ngakak liatnya. "kak nesya" kata milla /dalam hati/ "ini milla ga ngenalin gue juga apa gimana" terus si yasmin masih ngerespon sambil liatin gue "aaaahh kak jah ya yaampun kak seneng banget aku tadi gatau kakak siapa kan aku ga pernah liat muka kakak" sambil setengah meluk. Gue cuma yang ngakak aja liatnya. Nah di sebelahnya yasmin ada anak seumuran dia juga pake kaos ketekan sama legging di pikiran gue "yasmin dateng sama anak yang ikutan cover dance ya" eh tapi terus dia senyum-senyum sambil nanya "tau nggak siapa?" gue kedip-kedip bentar terus baru jawab "raisha ya" anaknya ketawa-ketiwi sambil "iyaa" sumpah mukanya mirip banget sama adek kelas gue, temennya fani, si septi demi gabohong batak banget mukanya si raisha gue sampe keder. abis itu kita bengong bengong gak jelas katanya nungguin gaby padahal semalem gaby terancam ga dateng gara-gara gatau kenapa deh etapi ternyata dateng juga anaknya hahaha berhasil nekan-nekan bokapnya tuh anak berarti~~~ eh si seszi juga ternyata udah dateng sama temennya namanya ica hahaha dapet temen baru lageee seneng deh anaknya langsung nyambung diajakin ngobrol asik banget. Nah terus kita langsung bikin kayak forum gitu masa bikin lingkaran gitu terus cerita-cerita wakakak asli parah ceritanya nc meleee si milla bener-bener kayak gitu bocahnya ternyata gosh tolongin dong wkwkwk si seszi cerita fic yang genrenya yuri segala ya f(x) lagi cast nya duh lawak banget terus dia cerita yang nc cast nya siwon sama oc terus katanya si oc nya self service dan yasmin cuma yang "self service apaan sih?" gue sama yang lain cuma ngakak dengernya sambil bilang "duh min polos banget sih self service itu ya sendiri" ya gitu deh pokoknya sampe akhirnya si gaby dateng kita masuk teriak-teriak cerita-cerita nc gitu ah pokoknya banyakan nc nya gila gara-gara milla sama ica apa ini ya hahaha biasnya jajang sih mereka berdua -_______- terus si gaby pulang duluan padahal datengnya paling belakangan.....raisha nyusul pulang sama kembarannya (kembarnya identik gila mirip bangey) dan ternyata dia malah nonton eru gila kan wkwkwk sumpah gila banget meet up nya. Nah ada satu stand yg punya standee banner nya jajang, si milla sama ica ngebet banget mau foto tapi mbaknya pelit gitu deh si milla udah marah-marah aja wkwkwk lucu banget terus akhirnya kan gajadi yaudah masuk lagi ke dalam. Eh kan ada exolite ya itu dance covernya exo sumpah deh kita teriak-teriak kayak orang gila waktu nonton. Ini aja baru kw ya baru kw gimana kalo asleeee gue gatau lagi suara gue langsung ilang kali ya _--------_ suara sekomplotan kita paling kedengeran gue gatau lagi deh suara kita kayak apa berisiknya wkwkwk parah banget asli. Pas udah selesai, kita baru inget mau ketemu jei :( gue milla sama nesya cuma sempet dadah-dadah doang ke doi huhuhu mau ketemu jei T____T lucunya tuh pas pulang si ica foto beneran sama standeenya jajang yang tadi wakakak milla panas gue ngakak malah kata si ica si seszi nyuruh dia foto pake pose blowjob gitu gila kan -_____________________- hahahaha ga ngerti kenapa gue bisa kenal sama anak-anak kayak gini. Ah tapi seriusan seneng banget ketemu mereka apalagi yasmeeen si kembaran gue soalnya kita sama-sama ndut katanya wkwkwk pake kacamata juga /ga ngerti tapi yaudahlah/ huahahaha sayang kalian semuaaaa♥♡♥

Milla, ncin, yasmin, ica, gue, nesya, kak ica, seszi (minus jei, gaby sama raisha)


Share:

Friday, March 29, 2013

A note in Friday Night

Ini catatan di awal malam. Tulisan kedua di hari ini. Sebuah rekor yang baru terpecahkan setelah beberapa tahun blogging.

Sore ini, aku baru sampai rumah sekitar pukul setengah 7 sore, mencari kebaya dan mengganti kacamata yang dirasa sudah lagi tak enak digunakan. Kacamata sudah beres, berangkatlah kami ke Thamrin City, suatu pusat perbelanjaan besar yang lebih banyak menjual kain batik di Jakarta. Seperti biasa, sepanjang perjalanan selalu ada topik untuk dibicarakan dan baru akan berakhir ketika salah satu dari kami bertiga -aku dan 2 adikku- tertidur, menyisakan ayah dan ibu yang tetap terjaga sampai di tempat tujuan. Setelah mengisi perut, dimulai lah pencarian kami untuk mencari baju batik. Dari satu toko ke toko yang lain, namun tak kunjung berhasil juga. Kebaya nya untuk wisuda dan warnanya biru dongker, kata ibu kepada para penjualnya. Nihil. Tak ada satupun yang pas di hati ayah dan ibu ketika melihatnya. Ketika ada yang pas, warna dan  ukurannya tidak. Maklumlah, aku memiliki badan di atas rata-rata. Hingga akhirnya pencarian berakhir ketika ibu mengeluh kakinya sakit dan beliau berjalan agak terhuyung.

Mungkin mencari kebaya memang tampak sepele. Namun esensi dari pencarian itu sendiri yang seharusnya dihargai. Bagaimana setiap tetes peluh yang jatuh saat berjalan dari satu toko ke toko lainnya patut dihitung sebagai sebuah perjuangan. Bagaimana seorang ibu yang belum sepenuhnya sehat rela bersusah payah mencari kebaya untuk sang anak wisuda, meskipun wisudanya diselenggarakan 3 bulan ke depan. Bagaimana hati memilih yang cocok ketika banyak pilihan ditawarkan di depan mata. Ya, pengorbanan. Memberi meski tak menerima, ikhlas meski banyak yang tak suka. Tak semua orang mau menjalaninya. Semua kembali ke hati nurani. Hati yang tak pernah berbohong meski dibohongi. Siapa yang tak merasa bersalah ketika berbuat salah? Jika memang ada, pasti ia tak lagi punya hati. Meski sekecil apapun, salah tetap salah. Hati pasti memberontak. Bukan, bukan hati secara harfiah. Bukan hati yang mengemulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol, bukan pula hati yang mendegradasi eritrosit dalam tubuh. Tapi hati yang ini hati yang diberikan Sang Pencipta pada setiap manusia, hati yang mungkin seharusnya disebut perasaan. Karena perasaan tak dapat tergambarkan dalam bentuk apapun. Jika para pelukis dan para penyair memberi tema karya seni mereka dengan ungkapan kesedihan atau kegembiraan, itu hanya kiasan. Hanya kata yang diungkapkan agar sang perasaan mempunyai nama, agar semua orang tau perasaan apa yang sedang dirasakan ketika seseorang menyebut ungkapan tersebut. Dan memang ungkapan seperti senang, sedih, marah, dan gelisah yang tetap digunakan hingga saat ini. Meski pada akhirnya, perasaan tetap perasaan, yang sampai kapanpun tak dapat digambarkan.
Share:

A note in a Friday Morning

Ini cuma sekadar coret-coret di suatu pagi hari Jum'at tanggal merah, H-16 Ujian Nasional.

Pagi ini, gue ke kamar fani dan nyempetin baca notes nya dia -maaf cuwi dibaca abis lo nggak mau ngomong langsung sih kan gue kepo- terus isinya yg kayak biasa. Bahasa-bahasa tingkat tinggi sampai kayak Tagore kali ya, nggak tau deh. Isinya tentang oppars dan curhatannya. Abis baca itu gue mikir, segitunya ya? Segitu berpengaruhnya seorang Cho Kyuhyun dan satu kelompok bernama Super Junior itu di hidupmu?
Kalo pertanyaan yang sama diajuin ke gue, mungkin gue bakal jawab "ya, mereka seberpengaruh itu dalam hidup gue"

Well, kadang gue mikir juga sih, kenapa sih kalian itu nggak bisa muncul dalam sekejap kalo gue butuh kalian? Kalo gue lagi nangis, kalo gue lagi nggak punya teman buat cerita? Kenapa sih kita harus dibatasin tempat? Dan yang paling parah itu kenapa sih gue harus tau kalian? Sekelompok cowok idiot dan selalu bertingkah kayak anak kecil, tanpa sadar umur yang bahkan udah lewat kepala 2 semua. Mungkin kalo dulu Dini nggak nekat ngasih tau video kalian ke gue, mungkin gue nggak bakal kayak gini. Mungkin gue bakalan terus benci kalian. Mungkin gue bakalan nggak peduli. Mungkin gue nggak bakalan jadi fangirl. Dan mungkin nggak bakal sesenang dan sesakit ini rasanya. Senang, ya senang. Senang karena tau bukan cuma lo yang falling into their charm and skill, tapi juga fangirl-fangirl di luar sana. Sakit karena lo tau juga, sampai kapanpun mereka nggak akan teraih. Sampai kapanpun lo bakalan cuma jadi seseorang yang mengagumi mereka dari jauh. Seseorang yang bahkan mereka nggak tau kalo lo ada. Biar gue lurusin, mereka tau kalo mereka punya fans, tapi mereka nggak tau kalo lo itu bagian dari fans mereka. Nggak usah mikir kejauhan lah sebelum jatuh makin dalam dan makin sakit. Makin cepat lo sadar, makin cepat resiko patah hati itu menjauh. Bukan sok tahu atau gimana, tapi ya karena emang gue tahu rasanya. Karena gue fangirl. Jadi fangirl itu sakit. Dan gue sakit. Sakit waktu kalian kesini dan gue nggak bisa ketemu kalian, orang-orang yang udah jungkir balikin dunia gue sampai kayak gini. Orang-orang yang entah gimana caranya bisa gue kangenin walaupun belum pernah ketemu sama sekali. Orang-orang yang bisa bikin mood gue membaik dalam sekejap atau bahkan malah bikin nangis sesenggukan. Tapi mungkin memang inilah dunia, penuh keajaiban. Penuh teka-teki yang manusia manapun nggak akan pernah nebak apa jawabannya. Layaknya 2 sisi mata pisau yang berbeda; tajam dan tumpul, setiap peristiwa selalu punya 2 sisi untuk dilihat. Baik dan buruk. Nggak munafik, setiap orang selalu mau dapat yang terbaik bagi mereka dalam setiap peristiwa. Tapi Allah nggak bakal bikin semudah itu kan? Makanya kalo sekarang emang sakit rasanya, mungkin suatu saat nggak lagi. Mungkin disaat itu lo udah kebal sama yang namanya sakit. Ya, karena sakit itu disebabkan oleh luka. Dan luka menyisakan bekas. Tapi justru bekas luka itulah yang bercerita, kalo dulu lo berhasil melalui rasa sakitnya.
Share:

Wednesday, March 20, 2013

SM Entertainment: the real life ruiner

So hi! D-25 national exam! then wish me luck! hihihi :3 and no this time i don't wanna tell a thing about school but my life ruiner.

Key lemme introduce my latest 2 years life ruiner named SM Entertainment. Kalo kalian tau Super Junior, SNSD/Girls Generation, TVXQ/DBSK, SHINee, BoA, Kangta, atau yang paling rookie sekarang ini; EXO, dan kalian ngestan mereka, kalian pasti tau dong SMent itu nama agensi nya mereka. Nah jadi gue disini nulis pendapat gue tentang agensi dan artis-artisnya itu.
Well, personally gue mikir SM itu agensi paling kece sekaligus paling nyebelin. Kece ya karena emang artis-artisnya tuh bener-bener siap diorbitin. Punya suara bagus ya bagus nggak main-main bagusnya. Tampang? Jangan ditanya. Oplas? Obviously. Korea gitu loh tolong banget kalo nggak oplas. Kalo ngomongin oplasnya sih nggak cuma SM doang yg oplas, agensi lain juga kebanyakan oplas kok. Masalahnya oplasnya SM tuh total banget, gue nggak ngerti lagi. Ganteng ya bener-bener ganteng. Cantik ya bener-bener cantik. Gue juga penasaran banget tuh oplas dimana sampe cantik sama gantengnya bisa kayak gitu. Kesel banget.


Nah kalo part nyebelinnya itu ada di.......gue. Di gue sih emang masalahnya. Soalnya gue nggak bisa move on move on dari mereka. Kan kesel banget. Abis gimana mau move on kalo tiap muncul gantengnya nggak tau diri. Bikin gemes banget. Nih kayak sabtu/minggu kemaren kan ada korean music wave di thailand, nah ceritanya tuh bintang tamunya ada EXO-K, dari korea mereka naik pesawat dong. Nyampelah di Suvarnabhumi airport. Nah entah masternim noona tuh emang jago banget ngambil foto apa gimana, munculah preview airport mereka di tlist gue kayak gini (isi tlist gue yg akrab kebanyakan exostan jadi maklum aja deh):



Ganteng nggak? HAHAHAHA GUE BENGONG WAKTU PERTAMA KALI LIAT. TERSERAH MAU PERCAYA APA ENGGAK. Kalo dibilang nggak semua anak SM cakep, ya emang. Balik lagi ke kodrat alam gimana sih, setiap orang kan punya kelebihan masing-masing. Belum tentu yang cakep bisa nyanyi bagus. Yang tampangnya pas-pas-an belum tentu nggak bisa ngapa-ngapain. Gitu kan? Setiap muncul juga mereka nggak langsung yang jreeengg tiba-tiba ganteng semua. Ada saatnya sendiri-sendiri kalo lo perhatiin. Serius deh. Yakalo muncul bareng-bareng langsung ganteng semua sih fangirl bergeleparan semua kali /apa cuma gue doang/ ya pokoknya gitu deh.
Nah disini juga gue mau ngomong (untuk yang kesekian kalinya) kalo nggak semua SMstan itu multifandom. I mean, gue ELF, fandom yang emang gue tau banget udah di judge jelek banget sama fandom-fandom lain secara kecintaan mereka yang gue gatau overdosis apa gimana pokoknya cinta banget sama SJ ahjussirs sampe fanwar mulu. Dan maaf aja, bukan gue nggak solid atau gimana karena nggak pernah ikut fanwar, tapi ya gue mikir lah udah gede, ngestan mbok ya yang rasional aja gitu loh. Jangan dikit-dikit kepancing emosi. Dan well, soal ELF yang udah di cap jelek sama fandom-fandom lain temen gue sendiri yang bilang. Jujur, gue malu sebenernya dibilang kayak gitu tho she said my hormon has already stopped producing and i'm not included in it but still, that's my fandom. My 2nd family. So please i beg you every ELF to stop being such sensitive and rude. Key, back to the point. Gue ELF tapi gue SMstan juga. Gue ngestan semua artis SM ya karena emang gue suka. Nggak usah nyindir-nyindir lah toh itu hak. Udah nggak jaman lagi sindir-sindiran gara-gara ngestan lebih dari 1 grup. 
Satu lagi, soal EXO. That rookie bitches group. Banyak kan yang nggak suka sama EXO gara-gara banyak ELF yang pindah fandom? Kayak yang waktu itu udah gue tulis juga. Suka lucu sih gue ngeliatnya. Objektif aja deh sekarang. EXO membernya ganteng-ganteng, lucu, apalah itu terserah. Wajar dong kalo pada pindah? Member EXO masih muda juga, beda sama SJ yang udah tua. Normal kok kalo mereka cari yang masih muda. Come on, admit it mang! Am i right? Kalo kalian emang nggak suka sama EXO, hak kalian juga. Tapi kalian yakin mau bilang member EXO nggak ganteng? Yakin? Jujur sama hati sendiri aja lah, sayang. Kalo gue sih........ya emang gue suka EXO. Lah kan tadi gue udah bilang kalo gue SMstan. Hehehe. Lagipula sekarang temen kpopers gue banyakan exostan juga. Yang akrab loh ya maksudnya. Kalo ditanya kenapa gue juga gatau kenapa. All happen like it has been destined wkwkwk.

So this post ends here. Next time (after the national exam finished maybe) i'll be back with the new story. Either from my daily normal life or even from my freaking lovely life, fangirl world!. Xoxoxo, bye!
Share:

Tuesday, February 19, 2013

The Ordeals

Hai! Entah ini hari keberapa sebelum UN yang makin deket tapi persiapan masih gitu gitu aja. Dan 12 malah ngadain try out mulu tanpa pembahasan. Hari ini mulai pra US sampe kamis, terus lanjut TO lagi. Gitu gitu aja terus. Mabok nggak tuh hiks. Pembahasan pakabar. Key i'll try harder ofc. Now, like the title I've written up there, i wanna share some ordeals i have to face these recent days.


1. My mom got hospitalized. 
So, this is started from a slut aunt called Dian, an agent of Herbalife lalalala idc what its name. She's one of my uncle's friend, said the story. Mommy bought her product in order to make me losing my weight. ME. But in fact, she also bought some pills for recovering her illness. Then the few days later she's not getting well and becoming worst. And she still said that it was just the reaction of the pills in the beginning. Well, i trust her, ofc. What else can I do? But day by day later, she had to have some days bed resting. What the fuck. Since the beginning, since my mom showed me her becoming worst illness, i told her to stop drink the fucking pills but she still, drank it. And finally on maybe 5 days after, she was brought for being hospitalized. And along those days, that madafaka aunt didn't appear again in front of my nose. And see how is my mother's condition right now. She's even hard to walk. WALK. How couldn't i be mad at her? I wanna punch her face so bad for sure. Maybe later.

2. My grandma's brother passed away.
Well, he's counted as my grandpa too isn't he? On maybe last Thursday he got hospitalized too and diagnosed as hard stroke. So far, all i know from the stroke disease is it attacks the brain nerves. Not touch the side of its sufferer or even break it. But it's done to my grandpa. His side is broken and he lost much bloods. Till 4 days later, he exhaled his last breath. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. May Allah keep you safe there Mbah :') aamiiin ya Rabbal 'alamin (˘ÊƒÆª˘) i'm gonna miss you for sure ._.

Yup maybe just that 2 but for me it's hard enough. Much maybe. How the people you loved suddenly being taken from you. It must be hurt. And also here, i am feeling so thankful for having Fila Desi Pertiwi here. One of my best friend and also a sister at once. Thanks for all supports, prayers, and the comfortable hugs till this far. Thanks for standing beside me even when my English practical exam is failed because the fulfilled mind of my mom. Also for the left siders; Tia, Sasya, Suci, Evi, Septi, for the supports and laughters during the hard time. For Nesya, the only classmate and the best spazzing partner I have ever had, thanks for the spazzing time we've spent till now. For Bila and Aeji, thanks for worrying me that much and also for the prayers for my mom. For Gaby the gay Bee, thanks also. I ♥ you. We've to meet up someday! Don't know how my life would be without you, guys. Allah, thank you so damn much for giving me those kind of people. Do not ever go from my life, Allah the most Merciful. And for Fani, my beloved sister that always hiding her trouble alone, we're such a strong gurl. Keep fighting and supporting♥
Share:

Tuesday, January 29, 2013

Mental Break Down

Hai! Post random lagi sih sebenernya. hngg ini  bukan lagunya SJM yang baru ya _-_ jadi ceritanya.........ya gitu deh baca aja nih sendiri. gue nulis ini di private document gue dan entah kenapa pengen gue share. maafin kalo rada awkward, kan ini monolog. dan anyway gue baru tau kalo nulis di sela-sela belajar mtk itu ternyata.....enak ya <3 br="">

Kenapa ya gue mental breakdown mulu ih. Bete tau. Berasa apa sih jah elah. Setiap liat nesya on spazzing acc terus main sama bila, fajar, gebi, chyl, monic, siapapun deh anak exostan pokoknya, kayaknya kok asik banget. Gue ngiri sumpah. Anak tlist gue gaada yang segitunya. Makanya gue males sekarang main sama elpeu. Inang ga termasuk ya. Mainnya tuh bukan cuma ngomongin bias doang, bukan cuma ngomongin fandom doang, tapi tuh macem-macem, biarpun ada kaitannya sama korea juga. Tapi kan jadinya asik ya main kayak gitu meskipun ga ketemu. Gue jadi mikir masa, apa perlu gue pindah jadi exostan dulu baru bisa kayak gitu. Tadinya sih waktu kenal rezi gue mikir bisa jadi kayak gitu, eh ternyata nggak. Jaim juga dia. Hah. Kapan bisa dapet teman seru-seruan kayak nesya ya huft. Tuhkan mental breakdown lagi. Capek. Ngiri, tapi gaboleh ngiri. Sebel ya sebel karena gue gabisa jb kan gue bukan exostan. Nesya englishnya proper lah gue shabby. Kalo liat chyl, gebi gitu gitu juga englishnya proper. Gosh, kapan English gue proper jugaaaaa ;___; miris. Harus gue duluan yang buka percakapan, bukan mereka. Sampe kapan harus gue duluan. Kalo udah kayak gini nih biasanya gue pasti mikir gue harus bersyukur sama Allah buat semuanya. Ya tapi gimana kalo compare nya ke nesya dia lebih semua-muanya. Gue bingung. Sebenernya tuh gue punya apaan sih yang lebih dari yang lain. Berat badan? Jelas. Gausah ditanya. Others please. Kayaknya gaada gitu loh. Keluarga harmonis, yang lain juga punya. Ortu masih lengkap, Alhamdulillah. Tapi yang lain juga masih punya, walaupun gak semuanya. Materi berlimpah? Enggak. Masih banyak yang lebih berlimpah dari gue. Tuh coba apa yang lebih selain berat badan? Nah udah deh zah, kayaknya ini saatnya lo ngerubah pemikiran lo soal konsep bersyukur. Orang bisa bersyukur karena dia ngerasa lebih. Kalo lo bandingin diri lo sama nesya yang notabene lebih semuanya, lo gak akan pernah bisa bersyukur. Coba aja. Lo liat yang di bawah lo. Lo liat anak-anak jalanan yang tiap hari ngamen di lampu merah. Coba bayangin kalo itu lo sama fani, sama aqih. Rasanya jauh kan? Mereka makan sehari 3 kali aja belom tentu. Belom kalo misalnya ada mas-mas serem yang kayak di sinetron itu tuh yang suka nagihin ‘pajak’ kalo mereka ngamen di ‘wilayah kekuasaannya’. Prihatin kan? Yuk jah ah, dirubah konsep bersyukur lo. nesya boleh punya temen spazzing yang asik. Englishnya nesya boleh proper. Tapi itu kan something yang dia deserve, yang dia pantes dapet karena dia belajar. Lo mau English lo proper? Ya lo juga belajar. Lo kadang gengsian juga sih jah kalo mau belajar English. Buang gengsi lo elah. Gengsi menyesatkan, nanti lo nggak berkembang. Emang lo mau makan gengsi kalo udah gede? Enggak kan. Kalo temen, okelah mungkin itu emang takdirnya mereka ketemu di spazzing acc. Bisa dicari kalo lo mau kok. Takdir kan dijemput, bukan cuma ditunggu. Harus ada usahanya jah. Besok-besok jangan mental break down lagi ya. Tuh kan kenapa gue malah nasihatin diri gue sendiri hahahah. Gapapa sih, kan gue gausah ngerepotin orang buat bikin gue up lagi. Kadang gue emang ngerasa kebagi jadi 2 personality sih. Nope, bukan berarti gue punya 2 orang dengan kepribadian beda kayak orang kepribadian ganda gitu. Cuma kadang tuh apa ya, satu bagian diri gue ngedown dan bagian yang lain itu ngebuild yang down itu. Karena emang aslinya gue yang tau diri gue sendiri kan, bukan orang lain. Makanya kalo ada orang yang nasihatin gue itu kadang emang susah ngena, kecuali telak banget. Nah kalo udah telak banget gitu biasanya bakalan gue inget sepanjang masa. selama gue masih ngelakuin sesuatu. Liat sikon dulu sih. Wks. Sudahlah. Harus ngerjain rangkuman agama dan ngafalin basing. Paipai! Doain ulangan mtk nya juga ya J
Share:

Sunday, January 6, 2013

Holiday is over!

So tomorrow is Monday, January  7 2013 means the holiday reaches its end. Back to school, back to all the routines we have to pass every single day. And back to the exams for all the final grade students. No more spazzing chatting with friends. Well, maybe sometimes but less. There's no time left, they said. Yes sir, we know as clear as the sun shining in the midday, but can you please throw out the national exam? Lmao they wouldn't do it for sure. I, personally think that I didn't do any preparation during this holiday. All I did were just sleeping, eating, hanging out and fangirling. The rest is I'm staying at home. Though in the holiday's start, I really wanna go somewhere quiet enough to freeze my head, before my brain got its quandary. In doing exam, I mean. At least, I could get any new experience during this holiday. Hah but reality is hard guys, dad didn't have any plan to go, so yeah you know right.

And through this post I wanna say goodbye to all my otps, my ghei oppars. Indeed, you rocked guys. Perhaps I can't see you for some next months, so keep being well! {} and I'm looking forlorn enough to break my own promise I think. I didn't do hiatus. I'm still fangirling but doing less frequency of it :') So anyone, please don't mind to remind me about that, in case I've too much sunk on it. I don't know what will happen next with my fangirl world, so I give it all to Allah :''') 
Share:

Wednesday, January 2, 2013

FANGIRLING STOPS here

Well so, hi! 2nd day of 2013! wish we would get better in this year! amin ;)
some days left for the holiday which means i've to get ready for the try outs, practical and school exam, and the ultimate last : national exam! so yeah, i'd like to post this in bahasa.

key, jadi sehubungan sama national exam yang udah deket, gue mutusin buat berhenti fangirling dulu buat sementara waktu. well, sampai UN selesai doang sih. tapi kan tetep aja waktunya lumayan lama, soalnya gue hiatus, jadi total berhentinya hiks. and it's torturing tbh. fangirling is indeed addictive guys, believe it or not. tapi yang namanya usaha kan pasti harus ada yang dikorbanin, ya kayak fangirling ini. susah sih emang, pake banget bahkan cuma ya gimana lagi, fangirling abis UN nanti kan masih bisa, kalo sekarang fangirling terus nanti UN nya gimana nasibnya kan jeung huhuhu. wish me luck for all the exams :') dan yang bikin tambah susah itu kan gue harus stop liat acc spazz gue yang isinya fangirl-fangirl ninja itu, yang kalo update info terbaru + foto pake kecepatan cahaya saking cepetnya wks. bakal kangen mereka bangeeett :''' udah kangen sih sebenernya, udah 2 hari gue nggak tweeting sama sekali disitu ha ha ha ditahan bu tapi liat tlist aje udah kebat-kebit juga wakakak. break down mv nya SJM kapan keluar ya ck mana ada mubank maret nanti mana SS5 confirmed maret pula gosh what world i'm livin in rite now T____T jadi fangirl emang susah tapi asik. lo ngggak bakal ngerti deh asiknya kecuali kalo lo fangirl juga. apalagi kpopers. beh, thumbs up banget buat fandom-fandomnya hihihi jadi inget elpeu{} well, emang sih bakal ada yang setia sampe akhir ada juga yang nyerah terus pindah fandom lain di tengah-tengah. proses, mungkin? semuanya punya hak buat pindah atau tetap di fandomnya, biarin aja. toh meskipun ada yang pindah, ada juga yang masih bertahan kan? ah sudahlah, cuma sekadar sentilan cikit buat para fangirl yang suka nyindir-nyindir temennya yang pindah fandom. padahal dia sendiri gatau dia bakal selamanya begitu atau malah besoknya dia yang pindah. there's none who knows your deepest heart but your God, isn't it?

Share: