Lagi-lagi urusan perasaan. Hal abstrak yang sederhana namun rumit. Tak terlihat, tapi terasa. Hal yang mampu memporak-porandakan dunia. Benar-benar tak dapat diabaikan meski hanya sekejap. Ah manusia. Mari tengok bagaimana sejarah mengabadikan kisah Ali RA dan Fatimah RA yang rela menahan perasaan cintanya satu sama lain hanya karena Allah, hanya karena tak mau berbuat dosa. Lihat bagaimana Fir'aun begitu bernafsu untuk membunuh semua anak laki-laki yang lahir di Mesir hanya karena merasa kekuasaannya takut tersaingi. Juga bagaimana perasaan seorang ibu pada zaman Nabi Sulaiman AS yang dengan berat hati memilih untuk merelakan anaknya diambil oleh wanita lain yang mengaku sebagai ibunya, daripada memilih anaknya dibunuh di depan matanya sendiri.
Ya, perasaan. Kalau mau melihat lebih jeli, memang perasaan lah yang memegang kendali diri. Perasaan yang timbul dari setiap kejadian yang dialami, akan mengakibatkan efek domino. Ketika pada suatu waktu seseorang berbahagia, dia akan melakukan segala aktivitas setelahnya dengan riang gembira. Hingga seseorang/suatu peristiwa mengubah perasaannya. Percaya atau tidak, perasaan memang tak pernah bisa berbohong. Karena ya, ia berhubungan dengan hati nurani setiap pribadi.
Well, life is struggle. You have to put your best effort to win. Up and down is your daily meal. But never ever ignore your heart. Because it's keeping you alive. It's keeping your senses in its place. It's keeping you to be in the right path, at least right for your self. And it's certainly keeping you close to whom all the praises belong.
0 comments:
Post a Comment