Hai! Setelah perjuangan panjang buat UN, ternyata masih menunggu perjuangan perjuangan lainnya. Yes, because life is full of struggle and that's why it's worth it. And well, perjuangan memang akan selalu diganjar setimpal. At least, that's how i think it works.
So, yep. Gue diterima di Geografi UI, kayak yang selama ini gue pengenin. Alhamdulillah wa syukurillah deh, all praises belong to the only almighty God, Allah SWT. Karena toh semua usaha dan doa-doa gue akhirnya dijawab menyenangkan seperti ini. Nggak lepas dari doa keluarga sama temen-temen gue juga sih ehehe thankyou guys ilu♥
Dan ya, ini dunia gue yang baru. Ibarat ladang, ini ladang yang masih kosong dan siap digarap buat ditanamin macem-macem. Mau itu sayuran atau buah-buahan, atau malah sesuatu yang membawa kehancuran buat umat manusia. Ya, sedalam itu makna dunia baru ini. Sebuah dunia yang sangat asing, dimana lo bakal ngeliat masalah dari sudut pandang lain. Sebuah dunia dimana seseorang bisa menemukan jati dirinya. Sebuah dunia dimana individualitas dijunjung tinggi; jangan harap lo bisa kayak SMP/SMA yang masih nge-geng, main sama yang ini-ini mulu, labrak-labrakan hahaha udah gak bisa lagi. Or well, itu yang dibilang senior-senior gue.
Disamping itu semua sih, masuk FMIPA sebenernya emang nggak se-prestige jurusan-jurusan lain di UI, malah cenderung dipandang sebelah mata. Perlu bukti? Coba aja bandingin reaksi orang yang tau kerabatnya keterima di FMIPA sama di FT. Pay attention to their eyes, which one make theirs shine brighter? The latter, ofc. Ya karena itu tadi, prestige. Gengsi. Ada sejumput rasa kagum sekaligus iri yang muncul ketika mendengar seseorang mendapatkan jurusan dengan prestige tinggi. Bener kan? Nggak munafik lah, gue juga. Gue terus terang aja sebenernya iri denger temen-temen gue dapet Akuntansi, Komunikasi, Teknik Industri, Teknik Elektro di UI. The most wanted majors gitu loh, siapa juga yang nggak pengen. But well, i have to slap my ass to realize this more and more; none of those wanted majors are my fields. Bukan ladang gue, bukan passion gue. Ngapain juga sih nurutin yang bukan passion lo, gitu kan? Lo kuliah kan nggak cuma ngandelin prestige lo doang? Ibaratnya kalo lo cuma ngandelin prestige without passion and struggle ya sama aja bohong. Means nothing. Emang lo bisa ngikutin mata kuliahnya kalo nggak suka? Well then, kalo dipaksa emang pasti bisa. Otak manusia kan diciptain sempurna. Nah sekarang tanya, lo nikmatin apa nggak? Lo nggak sebentar men belajar itu, 4 tahun belajar materi yang sama, lebih mendalami lagi dan lagi, lo kuat kalo kuliah tanpa nikmatin itu? Tanpa hati, tanpa rasa suka. Do believe your heart lah.
Berangkat dari semua itu, ya disinilah gue, jadi anak geografi yang walaupun dipandang sebelah mata tapi bakalan tetep berusaha nunjukkin kalo ini pilihan gue dan gue bertanggung jawab atas itu. Walaupun banyak temen-temen gue anak ips yang jatuhin mental karena bilang geografi itu susah, and i replied them with just a bit smile (or even such a kinda smirk idk) lol, affirming my azzam in silence hehehe. Bakalan tetep nunjukkin, gue bisa banggain Allah, ayah-ibu, dan keluarga gue. Walaupun yah, gue sebenernya takut ayah sama ibu nggak cukup bangga karena gue (cuma) masuk geografi :( and i'm just a big coward to ask them out. siGh. Maafin aku ya Yah, Bu, karena nggak masuk jurusan dan fakultas favorit kayak temen aku yang lain. Maafin karena udah banyak ngecewain kalian. Makasih atas semua kerja keras dan kasih sayangnya selama ini. Muah love you both♥
And yep, bismillahirrahmanirrahim, in the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful, a new journey starts here! Allah, please bless me during this journey :') aamiin :3
0 comments:
Post a Comment