Ini cuma sekadar coret-coret di suatu pagi hari Jum'at tanggal merah, H-16 Ujian Nasional.
Pagi ini, gue ke kamar fani dan nyempetin baca notes nya dia -maaf cuwi dibaca abis lo nggak mau ngomong langsung sih kan gue kepo- terus isinya yg kayak biasa. Bahasa-bahasa tingkat tinggi sampai kayak Tagore kali ya, nggak tau deh. Isinya tentang oppars dan curhatannya. Abis baca itu gue mikir, segitunya ya? Segitu berpengaruhnya seorang Cho Kyuhyun dan satu kelompok bernama Super Junior itu di hidupmu?
Kalo pertanyaan yang sama diajuin ke gue, mungkin gue bakal jawab "ya, mereka seberpengaruh itu dalam hidup gue".
Well, kadang gue mikir juga sih, kenapa sih kalian itu nggak bisa muncul dalam sekejap kalo gue butuh kalian? Kalo gue lagi nangis, kalo gue lagi nggak punya teman buat cerita? Kenapa sih kita harus dibatasin tempat? Dan yang paling parah itu kenapa sih gue harus tau kalian? Sekelompok cowok idiot dan selalu bertingkah kayak anak kecil, tanpa sadar umur yang bahkan udah lewat kepala 2 semua. Mungkin kalo dulu Dini nggak nekat ngasih tau video kalian ke gue, mungkin gue nggak bakal kayak gini. Mungkin gue bakalan terus benci kalian. Mungkin gue bakalan nggak peduli. Mungkin gue nggak bakalan jadi fangirl. Dan mungkin nggak bakal sesenang dan sesakit ini rasanya. Senang, ya senang. Senang karena tau bukan cuma lo yang falling into their charm and skill, tapi juga fangirl-fangirl di luar sana. Sakit karena lo tau juga, sampai kapanpun mereka nggak akan teraih. Sampai kapanpun lo bakalan cuma jadi seseorang yang mengagumi mereka dari jauh. Seseorang yang bahkan mereka nggak tau kalo lo ada. Biar gue lurusin, mereka tau kalo mereka punya fans, tapi mereka nggak tau kalo lo itu bagian dari fans mereka. Nggak usah mikir kejauhan lah sebelum jatuh makin dalam dan makin sakit. Makin cepat lo sadar, makin cepat resiko patah hati itu menjauh. Bukan sok tahu atau gimana, tapi ya karena emang gue tahu rasanya. Karena gue fangirl. Jadi fangirl itu sakit. Dan gue sakit. Sakit waktu kalian kesini dan gue nggak bisa ketemu kalian, orang-orang yang udah jungkir balikin dunia gue sampai kayak gini. Orang-orang yang entah gimana caranya bisa gue kangenin walaupun belum pernah ketemu sama sekali. Orang-orang yang bisa bikin mood gue membaik dalam sekejap atau bahkan malah bikin nangis sesenggukan. Tapi mungkin memang inilah dunia, penuh keajaiban. Penuh teka-teki yang manusia manapun nggak akan pernah nebak apa jawabannya. Layaknya 2 sisi mata pisau yang berbeda; tajam dan tumpul, setiap peristiwa selalu punya 2 sisi untuk dilihat. Baik dan buruk. Nggak munafik, setiap orang selalu mau dapat yang terbaik bagi mereka dalam setiap peristiwa. Tapi Allah nggak bakal bikin semudah itu kan? Makanya kalo sekarang emang sakit rasanya, mungkin suatu saat nggak lagi. Mungkin disaat itu lo udah kebal sama yang namanya sakit. Ya, karena sakit itu disebabkan oleh luka. Dan luka menyisakan bekas. Tapi justru bekas luka itulah yang bercerita, kalo dulu lo berhasil melalui rasa sakitnya.
Well, kadang gue mikir juga sih, kenapa sih kalian itu nggak bisa muncul dalam sekejap kalo gue butuh kalian? Kalo gue lagi nangis, kalo gue lagi nggak punya teman buat cerita? Kenapa sih kita harus dibatasin tempat? Dan yang paling parah itu kenapa sih gue harus tau kalian? Sekelompok cowok idiot dan selalu bertingkah kayak anak kecil, tanpa sadar umur yang bahkan udah lewat kepala 2 semua. Mungkin kalo dulu Dini nggak nekat ngasih tau video kalian ke gue, mungkin gue nggak bakal kayak gini. Mungkin gue bakalan terus benci kalian. Mungkin gue bakalan nggak peduli. Mungkin gue nggak bakalan jadi fangirl. Dan mungkin nggak bakal sesenang dan sesakit ini rasanya. Senang, ya senang. Senang karena tau bukan cuma lo yang falling into their charm and skill, tapi juga fangirl-fangirl di luar sana. Sakit karena lo tau juga, sampai kapanpun mereka nggak akan teraih. Sampai kapanpun lo bakalan cuma jadi seseorang yang mengagumi mereka dari jauh. Seseorang yang bahkan mereka nggak tau kalo lo ada. Biar gue lurusin, mereka tau kalo mereka punya fans, tapi mereka nggak tau kalo lo itu bagian dari fans mereka. Nggak usah mikir kejauhan lah sebelum jatuh makin dalam dan makin sakit. Makin cepat lo sadar, makin cepat resiko patah hati itu menjauh. Bukan sok tahu atau gimana, tapi ya karena emang gue tahu rasanya. Karena gue fangirl. Jadi fangirl itu sakit. Dan gue sakit. Sakit waktu kalian kesini dan gue nggak bisa ketemu kalian, orang-orang yang udah jungkir balikin dunia gue sampai kayak gini. Orang-orang yang entah gimana caranya bisa gue kangenin walaupun belum pernah ketemu sama sekali. Orang-orang yang bisa bikin mood gue membaik dalam sekejap atau bahkan malah bikin nangis sesenggukan. Tapi mungkin memang inilah dunia, penuh keajaiban. Penuh teka-teki yang manusia manapun nggak akan pernah nebak apa jawabannya. Layaknya 2 sisi mata pisau yang berbeda; tajam dan tumpul, setiap peristiwa selalu punya 2 sisi untuk dilihat. Baik dan buruk. Nggak munafik, setiap orang selalu mau dapat yang terbaik bagi mereka dalam setiap peristiwa. Tapi Allah nggak bakal bikin semudah itu kan? Makanya kalo sekarang emang sakit rasanya, mungkin suatu saat nggak lagi. Mungkin disaat itu lo udah kebal sama yang namanya sakit. Ya, karena sakit itu disebabkan oleh luka. Dan luka menyisakan bekas. Tapi justru bekas luka itulah yang bercerita, kalo dulu lo berhasil melalui rasa sakitnya.
0 comments:
Post a Comment