Saturday, March 11, 2017

Next, next, next!

Tulisan ini merupakan bagian dari proyek menulis perjalanan mendapatkan gelar Sarjana Sains pada program studi S1 Geografi Tahun 2016-2017. Tulisan ini ditulis oleh ©faizahfinur dan akan di-update selama proses penulisan skripsi tanpa waktu yang pasti.

---


"Anak-anak bimbingan, usahakan bab 5 selesai awal April ya. Biar saya bisa baca." Tulis pembimbing skripsi saya di grup bimbingan pada suatu hari di awal minggu ini. Membacanya hanya menghasilkan sebuah cengiran di wajah saya. Dengan sisa waktu 3 minggu dan belum ke lapangan, apa lagi yang bisa saya katakan?

Semakin kemari rasanya sudah semakin bisa bersahabat dengan tekanan. Rasa-rasanya sudah tidak terlalu dipikirkan. Atau mungkin (pada akhirnya) hanya berhasil diabaikan. Entahlah. Satu hal yang pasti, saya tidak sendiri. Atau setidaknya, saya berpikiran begitu. Hehehe. Diskusi-diskusi lucu bersama pembimbing serta kritikan-kritikan pedas menusuk dari penguji toh harus ditelan juga. Meski harus tergugu sesaat karena bingung harus menjawab apa, sampai akhirnya hanya bisa menanggapi dengan senyum saking tidak ada ide jawabannya. 

Wah, menjadi mahasiswa semester akhir memang super, ya. Bolak-balik sana sini, diskusi, mencari referensi, mengambil data, mengetik ribuan kata demi membuat satu buku bernama skripsi yang jika sudah tiba masa kadaluarsanya toh hanya akan jadi onggokan sampah yang dibakar di halaman belakang. Benar loh, memang begitu kenyataannya. Memangnya mungkin semua skripsi-skripsi dari puluhan tahun yang lalu itu tetap disimpan? Kalau tidak memenuhi rak, ya kertasnya sudah rapuh dimakan rayap, ujungnya tetap saja dibakar, atau paling bagus, jadi bungkus cabe. Hehe.

Meski begitu, mahasiswa toh tetap jatuh bangun membuatnya. Karena katanya, itu syarat kelulusan. Dan selama peraturannya belum berubah, jatuh bangun berulang kali tetap harus dilakoni kan?
Share:

0 comments:

Post a Comment