Friday, March 18, 2016

Afternoon's Mind Rambling

Pernah nggak sih lo berpikir mau jadi orang lain? Jadi orang yang lebih hebat, orang yang bener-bener lo liat di depan mata udah berhasil mencapai semua yang lo inginkan di dunia? Pendeknya, orang yang meraih mimpi lo. Mimpi lo. Bukan mimpi dia.

Gue sering. Mungkin malah terlalu sering.

Mau keluar negeri. Mau exchange. Mau dapet beasiswa. Mau proyekan. Mau deket sama dosen. Mau ini, mau itu. Semua hal yang sepertinya cuma bisa gue lihat di depan mata. Semua hal yang dilakuin dan didapatkan teman-teman dan senior-senior gue.

Wow just wow. I was wondering how they could have done all that. Did they put their hardest effort? Or they just got that effortlessly?

In this academic world called college, my college particularly, they said it would be a waste if I hadn't gone overseas for once. Because with that big name my university has, the students could have gone abroad easily.

Masalahnya, the easiest way to go abroad in academic way is by attending conference. Dan konferensi tak lain dan tak bukan muncul dari hasil submit abstrak which meanssss it's all about research. And what if the person, like me, didn't have any idea to submit on? 

Ya Allah ini memusingkan sekali.

Gue sering banget mikir kayak gini. Like sering pake banget.
Sering juga bertanya-tanya gue sebenernya bisa ngapain sih? Potensi gue apaan sih? I'm not mastering any lesson, I'm just an average. 
In math? Not-so-good. If you don't want to call it bad.
Linguistic? A bit better. But I'm not that kind of person that makes speaking a way to make a living. I'm an introvert after all.
Creativity? Just don't count me in.

Pusing nggak? Like I've really thought about this hundred or even thousand times.
What will I really do later?
Apa gue harus ngambil tes-tes psikologi yang nunjukin bakat dan potensi biar tau gue bisa apa? Terus kalo udah harus ngapain?
Gue lagi nggak pengen menasehati diri gue sendiri, walaupun di kepala gue sudah bermunculan wejangan-wejangan bak orang tua yang selalu positif.

Hari ini, cukup sampai disini.
Semoga kamu cepat muncul dan disadari ya potensi, biar bisa ku pertajam dan jadi ahli.
Ya Rabbana, semoga hamba-Mu ini tidak disesatkan jalannya menjemput rezeki.
Aamiin allahumma aamiin.
Share:

Friday, March 4, 2016

20!

Feb 24 Squad. Kakak-kakak dan kembaran-kembaran saya di Geo 2013
Kesayangan
Kesayangan (2)

Kesayangan (3). Tumben banget ini anak berdua ke rumah

H+9 Feb 24. Welcome to 20 years old!

Kata orang, umur 20 tahun adalah sesuatu yang spesial. Sebuah titik menuju kedewasaan yang sebenarnya. Tahun ketika banyak hal-hal di luar ekspektasi yang terjadi, entah baik atau buruk. Buat saya, menjejaki umur 20 tahun rasanya sulit.

Sulit karena saya merasa belum melakukan apa-apa yang selama hidup disini dan puff! I'm 20. Sama sekali tidak bahagia, kalau bisa dibilang. Selain fakta bahwa saya memiliki teman-teman yang ingat akan hari tersebut dan berdoa untuk saya, mengulang tahun untuk kedua puluh kalinya sama sekali tidak menyenangkan. Rasanya seperti saya akhirnya tiba di sebuah titik balik dari kehidupan; dengan tanggung jawab yang semakin besar, dan bayang-bayang dunia dewasa yang kejam.

Saya belum siap, jujur saja. Saya masih ingin bermain dan menjadi anak kecil yang bebas kemana-mana. Namun, bagaimanapun juga, pengandaian dan penyesalan tak pernah ada artinya. "Andai saya masih anak kecil, kalau saja saya melakukan hal-hal yang jauh lebih berguna", such things. Menjadi dewasa selalu sulit. Bahkan mereka yang umurnya sudah jauh di atas saya, belum semuanya menjadi baik.

Maka, di umur yang baru ini, perkenankanlah saya memanjatkan doa agar menjadi seorang manusia yang mampu memberikan manfaat orang lain, mampu menjadi seorang hamba yang taat pada Tuhannya melebihi tahun-tahun sebelumnya, dapat membahagiakan orangtua saya, juga mampu menjadi teman yang baik bagi teman-teman saya. Aamiin.

Terima kasih, untuk semua orang yang datang, pergi, maupun tetap tinggal selama 20 tahun saya hidup di dunia ini. Juga untuk segala peristiwa baik dan buruk yang terjadi, sehingga dapat memberikan banyak pelajaran berharga dalam hidup saya. I owe you much.

See you in the upcoming real life.

Love,

Fai

Share: