Tulisan ini merupakan bagian dari proyek menulis perjalanan mendapatkan gelar Sarjana Sains pada program studi S1 Geografi Tahun 2016-2017. Tulisan ini ditulis oleh ©faizahfinur dan akan di-update selama proses penulisan skripsi tanpa waktu yang pasti.
---
Saya sedang mempersiapkan diri untuk 'dibantai'. Mempersiapkan pohon penelitian saya untuk dicungkil hingga ke akarnya, karena itu yang akan dilakukan oleh penguji saya, kata mereka. Amunisi saya tidak banyak, tapi semoga cukup kuat. Apalah arti saya yang membaca banyak buku dengan pengetahuan yang minim, pengetahuan yang hanya diselipkan sedikit-sedikit dengan cara yang menyenangkan dibandingkan mas dosen penguji saya yang membaca banyak buku dengan pengetahuan hampir di setiap halamannya? Mungkin jika ingin diibaratkan dengan benda, panjang pengetahuan saya hanya sepanjang seekor belut, sementara pengetahuan mas nya sepanjang usus manusia diuraikan atau 30 cm vs 8 meter (more or less). Oke, pengandaiannya mulai aneh ya, but that's the truth.
Mempersiapkan diri untuk dibantai berarti mempersiapkan mental mendengar kata-kata pedas dan kritikan-kritikan tajam yang dilontarkan. Jangan sampai gentar, jangan sampai goyah, apalagi menangis. Poker face, till the end. Aha, hard thing to do.
Tapi di atas segalanya, saya baru berpikir bahwa selama skripsi, motivasi untuk dekat dengan Tuhan jadi bertambah. Atau bisa jadi malah berkurang. Bertambah untuk merayu Yang Maha Segala agar melancarkan segala prosesnya atau berkurang karena sudah bosan meminta dan beranggapan bahwa berdoa tidak lagi berguna.
Bohong jika saya bilang saya selalu optimis sejak penulisan ini dimulai. I cried zillion times already, instead. Iya, ini memang babak kehidupan paling penuh drama dari sepanjang life stage yang pernah saya jalani. Saya tidak tahu apakah akhirnya akan worth it, but I really hope so.
Saya sudah pasrah, apapun yang terjadi pada seminar hasil saya minggu depan. Satu hal yang saya harapkan adalah jika pada tahap ini saya telah menjadi manusia yang lebih baik dalam hal apapun walaupun hanya sedikit, semoga kebaikan itu terus ada dan tetap berlangsung hingga tahun-tahun berikutnya.
0 comments:
Post a Comment