Wednesday, October 30, 2019

Belajar Dari Anime Shounen

Mohon maafkan judul yang sangat lame ini, tapi postingan kali ini akan berisikan tulisan sesuai judulnya.
***
Pertama-tama, kalau ada yang belum tau, anime adalah bentuk animasi dari manga/komik Jepang. Sedangkan shounen sendiri adalah sebuah genre komik yang ditujukan bagi remaja laki-laki, biasanya memiliki seri yang banyak dan panjang. 

Lalu, kenapa gue sebagai anak perempuan malah suka komik laki-laki?
Simpel banget jawabannya, karena seru.
Bagian apanya yang seru? Let's see.

Komik dengan genre ini biasanya punya tokoh utama laki-laki dengan semangat juang tinggi. Side charactersnya akan ditentukan oleh genre-genre sampingannya, misalnya sport atau fantasy atau supernatural, you name it. Setelah itu, si tokoh akan dibawa menghadapi permasalahan-permasalahan yang berujung pada ketidakmampuannya akan sesuatu, atau gampangnya, mentok di batasannya. Terus, harus ngapain dong doi?

Jawabannya cuma satu : pushing through his limit. Dia mendorong lebih jauh batasan dirinya.

Gila, pikir gue waktu pertama kali nonton anime dengan genre ini, kenceng banget woy tekadnya, anjir lah gue mah nggak ada apa-apanya. Kok bisa ya kayak gitu? Padahal caranya nggak gampang, sampai harus nangis-nangis karena kalah dan ngerasa nggak bisa apa-apa, latihan sampai kaki bengkak, dll.

Menonton anime shounen membuat gue belajar bahwa semua hal bisa dicapai kalau gue mau berusaha dengan keras tanpa kenal lelah. Bahkan setelah jatuh berkali-kali, kalah berkali-kali, gue harus tetap bangun, gue harus tetap latihan.

Tapi yang paling utama, lakukan dengan senang dan tujuan yang jelas.

Sering banget gue mikir, anjay enak banget jadi karakter anime ya, yang lo pengenin dan cara mencapainya tuh udah jelas, tinggal lakuin aja. Wkwkwk dasar faizah, hidupnya penuh kebingungan.

Satu hal lain yang paling bikin gue ngiri sama tokoh utamanya : teman-teman yang selalu mendukung.

Seru aja gitu nontonnya, latihan bareng-bareng, senang bareng-bareng, sedih bareng-bareng. Karena apa? Dipersatukan oleh tujuan yang sama. Memang benar ya kalo ada yang bilang 10 tuh lebih baik daripada 1, karena kita jadi lebih kuat. Makanya ketika karakter-karakter ini pisah jalan, suka sedih aku tuh. Walaupun memang seringnya anime dengan genre ini menguras emosi.

Pada intinya, menurut gue, nonton anime nggak melulu buang-buang waktu. Selain menghibur, nonton anime juga bisa memberikan semangat buat terus maju mengejar tujuan lo kok. Anggap saja sedang istirahat sebentar.
***
Ih aneh pisan udah lama nggak nulis. Hampura atuh yak. This post didn't turn out to be what I imagined it to be, but well, I guess my mind is too fucked up to write something decent right now. I'd just leave this here as a fail memento.
Share: