Monday, February 15, 2016

Fall, Once Again

Aku sedang resah, hingga tersungkur dalam sujud yang basah

Memandangnya bolak balik di sekitar dan tak kunjung memudar
Merasakan dia yang dekat namun tidak terikat
Berpaling ketika mata secara otomatis mendeteksi kehadirannya
Menoleh ketika detak jantung berdenyut menyiksa

Ah, barangkali aku sudah bisa dianugerahi puisi surga
Yang kabarnya selalu turun pada para pujangga
Meski aku juga tak peduli, selama aku belum mati

Puisi surga atau bukan, persetan!
Karena Tuhan tahu, syair mana yang hanya bualan

Tapi aku punya pesan
Untuk organ-organ yang kehilangan kontrol diri
Saat dia hadir di sisi

Wahai mata yang diam-diam melirik
Hati-hati
Atau kamu akan menjadi larik-larik sajak bernada sirik

Wahai jantung yang berdentum-dentum
Hati-hati
Atau kamu akan meledak dengan skala kuantum

Wahai hati yang selalu ceroboh setiap jatuh
Hati-hati
Atau kamu akan selalu mengeluh

Namun lagi-lagi
Bait-bait ini hanya akan jadi bait tanpa arti 
yang disimpan di sudut terjauh hati

Aku masih resah, dan akhirnya jatuh ke tanah.



Ppt, 1502
그냥 보고 싶어 그래. 
Share: