Mungkin hanya rindu
Rindu rasanya dibelai angin sepoi di atas ketinggian ribuan mdpl sana
Rindu bau keringat bercampur semangat yang menempel di badan
Juga bau rerumputan yang melekat erat di sepatu dan kaki-kaki kami
Ah, rasanya tak pantas berbicara tentang rindu
Bahkan jumlah keberadaan saya disana tak sebanyak jumlah jari tangan yang berjuang memberi kehangatan
Apalah arti saya dibandingkan ribuan orang lain yang sudah menjejakkan kaki di banyak puncak lainnya
Mungkin hanya seperti kucing yang melawan harimau
Tak akan bisa menang
Tapi saya dengan bodohnya tetap memelihara rindu itu
Rindu yang sering menumbuhkan harap bahwa saya bisa
Bisa berdiri di atas sana lagi bersama doa-doa yang dilambung semesta
"Hai, akhirnya kamu lagi. Selamat datang kembali."
Ucap tanah yang saya pijak di ketinggian ribuan mdpl sana, entah dimana
Jakarta, 19 Agustus 2014
Kangen naik gunung.