Saturday, May 24, 2014

Within our world

Aku berpikir tentang satu cerita
Cerita dengan banyak alur di dalamnya
Alur yang begitu banyak dan saling bersilangan
Juga pemain yang berjalan saling bersisian
Kupikir semuanya akan berjalan lancar
Tanpa hambatan
Tanpa tabrakan
Tanpa para pemainnya dipertemukan
Tapi aku salah

Mungkin sebenarnya itu definisi dunia 
Dunia dengan banyak kehidupan
Kita mungkin hanya hidup pada satu dimensi
Dimensi yang kita sendiri tak tahu namanya
Sementara dimensi lain bergerak paralel dengan dimensi kita
Dengan dunia kita
Mungkin suatu saat nanti dimensi kita bisa saling bersilangan?
Aku tak tahu

Atau mungkin itu definisi takdir
Takdir yang mempunyai garis-garis yang berbeda bagi tiap anak manusia
Meski ada kalanya garis-garis itu bersinggungan dan mempertemukan sang empunya
Tetap saja garis itu berbeda

Tapi dunia berubah, Tuhan
Manusia juga
Apa takdir turut serta?
Share:

Wednesday, May 21, 2014

140521. H-1 Junmyun's b'day yet my last project execution

Anggap saja tulisan ini dipaksakan ada karena saya sudah sangat-sangat jenuh dengan ini semua hingga menulis pun seperti tak lagi punya daya. Banyak hal yang saya lewati beberapa hari terakhir ini, namun kebanyakan di antaranya hanya berakhir tanpa makna. Saya tidak tahu apa yang akan saya tulis disini. Namun yang pasti, cerita-cerita pada tulisan ini tidak akan saling terkait satu sama lain.

140504. Gunung Gede, 2958 mdpl. Alhamdulillah. Perjalanan kali ini entah kenapa hanya berlalu begitu saja, meski kali ini hasil yang dicapai jauh lebih besar dan lebih berarti. Meski alam memang tak pernah main-main ketika menunjukkan kemegahannya. Meski saya masih tetap terpana ketika berdiri di puncaknya. Mungkin karena hati yang tak seirama, atau malah tubuh yang merangkak menuju titik jenuhnya. Saya tidak tahu, tapi yang pasti ini merupakan salah satu titik tolak agar saya terus berusaha berjalan menuju mimpi saya yang lebih besar, menuju puncak yang lebih tinggi; Mahameru.

140515. Ini dia. Ini titik kulminasi saya. Titik balik dari semuanya. Hari dimana saya menjadi seseorang yang sama sekali berbeda. Hari dimana saya sama sekali tak menyangka bahwa suatu kejadian yang terjadi nun jauh di belahan dunia sana akan memberikan dampak yang cukup besar bagi saya. Lagi-lagi saya tidak tahu kenapa. Yang saya tahu, hari itu saya izin pulang setelah jogging karena demam dan pusing serta mood yang sama sekali tidak membaik sejak pagi. Saya menangis, menangis untuk seseorang yang bahkan tidak saya kenal sama sekali. Menangis untuk seseorang yang bahkan bayangannya saja belum pernah saya lihat. Hari itu saya hanya ingin menangis, untuk alasan apapun. Dan mungkin, alasan itulah yang terlihat oleh saya hingga saya menangis. Saya kecewa, marah, khawatir, juga takut akan kelanjutan kisahnya. Saya tidak tahu harus berbuat apa selain berdoa diam-diam agar semuanya baik-baik saja. Agar saya, dia, kami, dan mereka baik-baik saja.

140521. Saya masih dalam state dimana saya tidak mau melakukan apapun kecuali menggulung diri di bawah selimut. Saya masih berusaha memperbaiki mood saya yang hilang entah kemana. Besok kelas saya akan mengadakan pertunjukkan projek akhir dari sebuah matkul dengan bobot paling banyak. Saya bertugas bermain drama bisu dan membacakan puisi. Saya tidak tahu bagaimana besok semuanya akan berjalan. Sama sekali tidak tahu. Semuanya terasa blur buat saya. Besok juga, seseorang itu merayakan hari jadinya yang ke-23. Entah harus senang atau sedih, saya tidak dapat menebak perasaannya. Besok seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakan baginya karena 2 hari setelahnya dia akan menggelar konser perdana bersama grupnya. Namun, karena masalah itu semuanya harus berubah. Atmosfirnya terasa aneh, terasa ganjil, terasa tak sama lagi setelah hari itu. Tapi tanggung jawab adalah tanggung jawab, yang harus kamu pikul meski peluh dan darah mengucur. Buat kamu yang disana, semangat ya! I know you can get through this. You have them and me, I'm gonna watch your back till you could stand on your own again. Xo! 
Share: